Pages

Cannibal Corpse Live In Jakarta

Cannibal Corpse Live In Jakarta October 12 2012 at Parkir Timur Senayan, Jakarta

Soulfly Live in Jakarta October 21 2012

Soulfly Live in Jakarta October 21 2012 at Lapangan D Senayan, Jakarta

UNDYING SUICIDE JAVA TOUR 2012

07 Okt temanggung. 20 Okt serang. 28 Okt pekalongan. 03 Nov Semarang. 04 Nov Sukoharjo. Indramayu(TBA). Cilacap(TBA).

AKSI DAMAI PELAJAR INDONESIA

Aksi STOP TAWURAN PELAJAR yang diikuti dari berbagai sekolah JABODETABEK yang digelar di STM 1 JAKARTA (BOEDOET1.4.5)

Sick Of It All SOUTH EAST ASIA TOUR 2013

SICK OF IT ALL again held a concert in south east asia.

Jumat, 05 Oktober 2012

Memonitor Kinerja Jaringan

Bagi network engineer, sangat lah penting untuk membuat sebuah alat monitoring untuk melihat sejauh mana kinerja perangkat yang telah di configure. salah satu tools yang pernah saya pakai (sekarang dah ga ngurusin network lagi soalnya) adalah MRTG. MRTG atau The Multi Router Traffic Grapher, merupakan tools yang berfungsi untuk mengamati besar trafik yang melewati suatu interface tertentu dimana yang bekerja ialah protokol SNMP, kemudian dari data yang diperoleh tersebut, akan dibuat suatu grafik sehingga mudah diamati oleh seorang admin jaringan.

Sekarang saya cerita mengenai MRTG yang barusan saya buat atas permintaan seorang teman. Beliau minta di buatkan (diajari, malu ngomong diajari..kaya saya dah jago ajah) MRTG di Windows Server dia untuk mantau seluruh router yang di punyai. Jadi intinya MRTG disiapkan pada sebuah mesin ber sistem operasi Windows Server 2003 Enterprise Edition. yuk kita lihat langkah-langkah awalnya…

  • Persiapkan Mesin Server
          untuk saat ini kita gunakan Mesin Server dengan spesifikasi standar saja. kebetulan yang saya pakai adalah server seperti ini :


    check server tersebut, apakah sudah ada SNMP nya atau belum. Jika sudah ada tinggal dilakukan konfigurasi SNMP, tapi jika belum mari lakukan instalasi SNMP di server tersebut melalui menu add remove windows components yang ada di Control Panel>Add or Remove Programs trus pilih dalam kolom Management and Monitoring Tools, double klik atau klik detail dan pilih SNMP (Simple Network Management Protocol). trus ok sampe akhir dan akhirnya dia minta CD installer dari windows server sesuai versi yang sudah terinstall, jika sudah maka SNMP telah ada di server dan silahkan di konfigure.



    Untuk konfigurasi SNMP silahkan disesuaikan dengan keinginan. Secara umum SNMP terbagi menjadi dua yaitu public dan private. Untuk sekarang saya gunakan public dengan SNMP-Community name nya sunemon. untuk cara konfigurasi SNMPnya sangat mudah. Tinggal masuk ke services (services.msc) cari SNMP Services trus di klik kanan>>properties. Pilih menu traps dan isi di community nya…sesuai keinginan, saya pake sunemon, kemudian tab security di isi community name yang tadi dan security nya read only saja. ok dan kemudian finish sampai disitu dulu :D .
    instalasi perl

    Seperti biasa download perl dan install di mesin server. harusnya ga ada masalah dan pasti semua bisa..hehehe
    instalasi MRTG

    Download mrtg sesuai kebutuhan nya…kemudian di install/extract di Drive C. Rename folder hasil extract tadi menjadi folder mrtg.
    Downloadnya di sini
    configure MRTG

    Untuk langkah selanjutnya, konfigurasi MRTG. Hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

    Pertama-tama siapkan satu folder khusus untuk menyimpan hasil MRTG. disini saya menyimpannya di D:\netgraph, kemudian siap kita melakukan konfigurasi dengan membuat file config nya terlebih dahulu.

    untuk membuat config mrtg, buka command prompt kemudian pointing ke folder tempat mrtg tadi

        cd c:\mrtg\bin

    seperti ini kira-kira hasilnya nanti


    kemudian jalankan perintah sebagai berikut

        perl cfgmaker sunemon@172.168.74.254 –global “Workdir: d:\netgraph” –output coresatu.cfg

    penjelasannya sbb:
    sunemon adalah community string yang di create tadi
    172.168.74.254 adalah device (dalam hal ini router) yang akan kita amati traffic nya. Sebelumnya harus di configure SNMP Community nya yach…jangan lupa..case sensitive
    coresatu.cfg adalah nama output (hasil) yang akan kita gunakan nanti , boleh kita pakai apapun yang penting konsisten ajah. akan muncul di folder bin. setelah berhasil kita buka file tersebut dan tambahkan command sbb:

        RunAsDaemon: Yes
        Interval: 5

    di bawah tulisan Workdir: d:\netgraph\

    kemudian yang harus kita lakukan lagi adalah membuat file index.htm sebagai tampilan dari MRTG. perintahnya dilakukan sama seperti ketika membuat file config namun perintahnya adalah sebagai berikut

        perl indexmaker –output coresatu.htm coresatu.cfg

    coresatu.htm adalah file html yang akan kita gunakan nanti, nama filenya bebas.
    setelah jadi file htm tersebut, pindahkan dari folder awalnya di c:\mrtg\bin\ kedalam working directory yang sudah kita tentukan tadi. disini adalah d:\
    netgraph\
    selesai sudah pembuatan MRTG nya….
    untuk menjalankannya lakukan command seperti ini (tentunya harus pointing ke directory mrtg nya)

        perl mrtg coresatu.cfg

    nah selesai..hasilnya bisa kita lihat di working dirctory..kita buka file coresatu.htm tadi dan muncullah grafic nya
    kira2 seperti ini

oke sekarang sudah satu perangkat jaringan yang terpantau, lakukan untuk beberapa perangkat jaringan yang lain dan ingat!!!, filename dari config nya harus berbeda….

Kemudian untuk menggabungkan menjadi satu kesatuan, perlu di lakukan satu hal. Membuat file index.htm yang berisi sesuai kreasi anda yang terpenting semua nya bisa di cakup ke dalam index.htm tadi. tentunya ga sulit bukan untuk bikin html file. index.htm yang saya buat mencakup 3 router dan 6 server. sesuaikan dengan kebutuhan anda.

Lanjutkan lagi untuk menampilkannya dalam website. installasi IIS di server tersebut dan konfigurasikan untuk mengarah pada folder yang kita gunakan tadi. saya menggunakan d:\netgraph. Setelah selesai, coba buka browser anda di server tersebut dan ketikan alamat sebagai berikut http://localhost, maka akan terpampang jelas MRTG yang kita buat tadi. Untuk instalasi IIS di Windows Server 2003 bisa di cari di google dan bila ada waktu luang akan saya posting disini juga untuk anda.

THANKS =))

Menguji Server

Pastikan kabel jaringan UTP telah terpasang dengan benar. Jika tidak ada switch hub, Anda harus membuat sambungan kabel dengan cara silang(cross), yaitu kabel ke-1 dihubungkan dengan kabel ke-3, dan kabel ke-2 dihubungkan dengan kabel ke-6.
Atur BIOS komputer klien agar urutan pertama booting adalah floppy.
Perhatikan tampilan di layar klien, yang harus menunjukkan keberhasilan mendapatkan alamat IP dari DHCP server. Baris-baris yang menunjukkan koneksi jaringan berhasil, antara lain sebagai berikut:
Lalu klien akan menjalankan Linux yang ada di server NFS Edubuntu(/opt/ltsp/i386). Jika konfigurasi X Window yang ada di server chroot(/opt/ltsp/i386) sesuai dengan kartu grafis yang ada di klien, monitor klien akan menampilkan menu login dengan ldm(LTSP display manager) yang mirip dengan gdm(GNOME display manager).
Login dengan salah satu user name yang telah Anda daftarkan di server. Jika user memiliki akses penyimpanan eksternal,maka semua partisi HD/usb-disk yang telah dimount server, dan di klien akan terlihat sebagai ikon-ikon di klien.
Anda dapat mengakses usb-disk di klien.
Untuk mematikan klien,Anda harus logout lebih dahulu di klien,kemudian ketika muncul menu login, klik ikon di pojok kiri bawah. Ikon kedua di sebelah kanan berfungsi untuk mereboot klien.

Uji koneksi diperlukan untuk menguji program Citrix yang di install pada server. Hal ini sangat penting sebelum kita menguji Server Citrix di client yang menggunakan sistem jaringan.. Apabila sistem instalasinya benar maka ketika dilakukan pengujian akan lancar-lancar saja dan tidak ada problem. Uji Koneksi ini membuat seolah-olah komputer server berfungsi sebagai client yang dapat dihubungkan dengan server. Dalam hal ini komputer server memanfaatkan fasilitas Multitasking yang ada pada setiap program Windows. Langkah-langkah Uji Koneksi adalah sebagai berikut :1. Pada layar Desktop klik icon Citrix Program Neighborhood, kemudian setelah muncul "Citrix Program Neighborhood - Custom ICA Conection " klik Add ICA Connection untuk membuat nama koneksi.2. Untuk type koneksi ke Server Citrix pilihan defaultnya menggunakan "Local Area Network" klik Next untuk melanjutkan proses pembuatan uji koneksi.3. Tuliskan deskripsi nama uji koneksi ini dengan nama Tes, pilih nama ICA Server untuk koneksinya pilihan yang ada hanya satu yaitu "SERVER" sedangkan bilamana dalam jaringan ada 2 server maka pilihan yang muncul adalah dua, sesuai dengan nama ICA Server klik Next untuk melanjutkan.4. Untuk "User Name" sementara ketik Administrator, sedangkan Password dan Domain dikosongkan saja. Klik Next untuk melanjutkan proses berikutnya. Sedangkan default display gunakan default dari yang ditampilkan. Pada pilihan Window Color ada pilihan 16 dan 256 Color, sedangkan Windows Size memiliki pilihan 640x480, 800x600 dan 1024x768. Option-option ini dapat digunakan apabila komputer server yang diset telah memenuhi setting yang diatas. Bila tidak gunakan defaultnya saja.5. Untuk nama aplikasi yang akan dijalankan pada desktop dan tempat penyimpanan file pada direktori untuk sementara dikosongkan dulu sebab untuk saat ini terbatas hanya untuk pengujian saja, klik Next untuk melanjutkan. Setelah itu maka proses telah dianggap sukses dan klik "Finish" untuk mengakhiri proses pembuatan uji koneksi ini.6. Bilamana proses telah selesai maka pada folder "Citrix Program Neighborhood" akan muncul icon "Tes" klik icon tersebut mencoba uji koneksi yang telah dibuat.7. Bilamana koneksi berhasil maka kan muncul pesan untuk memasukan User Name dan Password pada layar Log-On Windows NT . Layar pembuka ini layaknya seperti kita membuka sebuah Windows yang baru. Dengan demikan silahkan masukan User Name : Administrator dan Password disesuaikan dengan password yang dibuat. Sedangkan untuk membuat user name yang lain dapat dilakukan melalui Administrave Tools (Common) pada Windows NT.8. Untuk menguji protolol yang lain ( NetBios) maka buat lagi Uji Koneksi yang kedua dengan nama Tes-2 dengan pilihan Protokol buka TCP/IP tetapi pilihannya adalah NetBios. Hal ini sangat penting dilakukan guna memastikan bahwa sistem ini akan berjalan dengan sempurna baik dengan menggunakan DiskBoot maupun RomBoot.


Server MySQL sekarang sudah beroperasi oleh user dan tetap akan beroperasi seperti umumnya server Web atau server FTP sampai komputer anda shut down. Untuk menguji apakah server anda telah beroperasi dengan baik, ketikan perintah berikut:
% bin/mysqladmin -u root status
Anda akan melihat tampilan beberapa statistik MySQL server anda. Jika anda melihat ada pesan error, artinya ada sesuatu yang salah. Jika anda melihat kembali langkah instalasi anda, maka anda akan bisa melihat dimana kesalahan anda dan segera diperbaiki.
Jika anda ingin melakukan setup server MySQL secara otomatis, anda harus melakukan setup script mysql.server. Di dalam sub direktori share/mysql dari direktori MySQL, anda akan menemukan sebuah script yang disebut mysql.server yang dapat ditambahkan ke dalam rutin sistem startup anda agar setup otomatis dilakukan.
Misalkan anda sudah melakukan setup user special MySQL untuk menjalankan server MySQL, anda harus melakukan edit script file mysql.server sebelum anda memakainya. Bukalah file itu melalui tex editor anda dan ubahlah seting script mysql_daemon_user dan disesuaikan dengan user yang sudah anda buat tadi: mysql_daemon_user=mysqlusr
Melakukan seting terhadap script tersebut akan memungkinkan anda bisa mengoperasikan MySQl server anda pada saat startup komputer anda. Jika anda tidak memakai Linux RedHat dan anda tidak pasti tahu bagaimana melakukannya, sebaiknya anda bertanya kepada seseorang yang berpengalaman. Dalam Linux RedHat, perintah berikut (mulai dalam direktori MySQL) akan melakukan trik untuk tujuan diatas:
% cp share/mysql/mysql.server /etc/rc.d/init.d/% cd /etc/rc.d/init.d% chmod 500 mysql.server% cd /etc/rc.d/rc3.d% ln -s ../init.d/mysql.server S99mysql% cd /etc/rc.d/rc5.d% ln -s ../init.d/mysql.server S99mysql

Menetapkan Spesifikasi Server

Saat ini kita akan mencoba membangun server kita sendiri. Hal pertama yang tentu saja dibutuhkan untuk membangun sebuah server adalah kumpulan dari hardware yang dibutuhkan server tersebut.Sesuai dengan tujuan penggunaan server, maka hardware yang akan digunakan punsebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuang penggunaannya. Spesifikasi hardwareyang cukup memadai untuk sebuah server dapat dilihat sebagai berikut:


Casing ATX Full Tower
Processor Xeon 2.4 GHz.
Processor #4 Vendor: GenuineIntel
Processor #4 Name: Intel(R) Xeon(TM) CPU 3.40GHz
Processor #4 speed: 3400.118 MHzProcessor #4 cache size: 1024 KB (Quadcore Intel Xeon)


  • Processor #4 Vendor: AuthenticAMD
  • Processor #4 Name: Dual-Core AMD Opteron(tm) Processor 2212
  • Processor #4 speed: 1994.996 MHz
  • Processor #4 cache size: 1024 KB (Quadcore AMD Opteron)
  • 4 Gigabyte RAM
  • Usahakan menggunakan motherboard yang memiliki konektor SCSI (yang digunakanuntuk menghubungkan beberapa hard disk)
  • Kapasistas hard disk yang cukup
  • Gigabit LAN Card


SCSI
 SCSI merupakan singkatan dari Small Computer System Interface. Sama dengan konektorlainnya, SCSI bertugas untuk menghubungkan perangkat seperti disk drive padamotherboard. Selama ini SCSI cenderung tidak digunakan oleh komputer pada umumnyauntuk beberapa alasan. Alasan pertama adalah, hardware SCSI memiliki harga yang lebihmahal dibandingkan dengan hardware IDE. Alasan kedua adalah IDE jauh lebih simpel. Danyang ketiga, teknologi IDE tidak memerlukan driver ketika digunakan, berkebalikan denganSCSI. Sehingga, IDE lebih diterima oleh sebagian besar pengguna komputer. Lalu, mengapakita menggunakan SCSI?
  • Dapat digunakan untuk menghubungkan 8 disk drive sekaligus.
  • RAID Support.
  • RAID merupakan kependekan dari “Redundant Array of Independent Disk”. Konsep RAID diciptakan untuk mendapatkan kapasitas yang lebih besar dan/atau Fault
  • tolerance yang disebabkan oleh kerusakan Harddisk. Fault Tolerance adalah kemampuandari suatu system untuk dapat tetap berfungsi meskipun mengalami kegagalan.
  • Lebih cepat.
  • Berkualitas / Handal / Integritas data yang tinggi

Serial ATA
Serial ATA merupakan standar baru IDE yang diciptakan untuk menyaingi teknologi SCSI.Serial ATA atau lazim juga disebut dengan SATA, didesain khusus untuk aplikasi RAID.Setelah tahun 2005, teknologi SATA mulai menggantikan teknologi IDE yang telah ada sebelumnya.

Memilih Komponen Server

Di zaman yang maju kaya gini, rasanya sudah gak terhitung banyak kantor pemerintah yang udah saling terhubung dan menggunakan komputer. Begitu juga dengan server, tentunya banyak pegawai pemerintah yang sudah tidak asing dengan perangkat keras (hardware) *assikk hahahaha* yang biasanya berguna dalam penyimpanan data-data. Mungkin Anda pernah mendengar ketika era e-government baru bergulir banyak lembaga/ kantor pemerintah yang ikut “demam” membeli perangkat server.

Hasilnya? Banyak server yang tidak sesuai kebutuhan (berlebihan) atau malah tak berfungsi alias mubazir. Untuk itu, dalam kesempatan ini, saya akan memaparkan mengenai teknologi server termasuk di dalamnya bagaimana memilih server yang baik. Pasalnya, memilih server yang tepat, bisa menjadi mudah atau bahkan juga sulit karena banyak pertimbangan teknologi teknis yang digunakan. Untuk lebih jelasnya teknik memilih server terbagi dalam beberapa cara yaitu berdasarkan:

A. Role (Penggunaan) Server
B. Merek Server
C. Budget
D. Fitur Server
E. Lain-lainnya.

A. Role (Penggunaan)

Langkah pertama yang paling tepat untuk memilih server adalah menetukan tujuan penggunaannya, yaitu bisa dibagi sebagai berikut:

1. File server
Untuk file server, biasanya Anda membutuhkan berbagai fasilitas berikut :

a. Kapasitas disk yang besar
Gunakan harddisk tipe SATA/ SATA-II yang kapasitasnya bisa mencapai ratusan Gigabyte namun dengan harga ekonomis.

b. Performa disk yang baik dan keamanan data
Beli card RAID, dan atur agar RAID-0 (mirroring) diimplementasikan di server. Dengan ini, maka satu hard disk akan bertindak sebagai mirror (cermin) dari hard disk yang lainnya. Ketika satu hard disk rusak, maka data Anda tetap selamat di hard disk yang lainnya.

c. Kecepatan transfer data.
Gunakan server dengan card network 100 Mbps / 1 Gbps atau yang lebih kencang di server lalu sambungkan ke switch utama/ core di jaringan komputer Anda. Maka dengan ini setiap komputer di jaringan tersebut akan bisa mendapatkan kecepatan transfer yang tinggi dari server ini.

2. E-Mail server
Untuk server e-mail, biasanya Anda membutuhkan berbagai fasilitas berikut :

a. Pemrosesan e-mail yang cepat.
Gunakan hard disk tipe SCSI / SAS, karena interface SCSI/ SAS jauh lebih efisien dalam memproses file-file berukuran kecil namun berjumlah banyak yaitu karakteristik server e-mail.
b. Keamanan e-mail di server.
Pasang card RAID di server, dan gunakan konfigurasi RAID-5. Konfigurasi ini memberikan proteksi data yang cukup bagus, tanpa membuat performa turun terlalu banyak; dan dengan biaya yang lebih terjangkau daripada RAID 1.
c. Transfer email yang kencang.
Gunakan card network 100 Mbps atau yang lebih kencang di server.

3. Database server
Untuk database server, apalagi yang akan melayani banyak user (pengguna)/ query yang berat, maka Anda harus menyiapkan server Anda sebagai berikut :

a. Pasang prosesor sebanyak-banyaknya, jika database engine yang digunakan bisa memanfaatkannya dengan efisien (seperti Oracle, PostgreSQL, dan lain-lainnya)
b. Pasang memori (RAM) sebesar-besarnya; jangan ragu misalnya untuk memasang memori sebesar 4 GB atau lebih. Lalu, jangan lupa mengkonfigurasikan software databasenya agar memanfaatkan seluruh memori yang ada tersebut secara maksimal. Contoh, jika masih ada banyak sisa memory yang tidak dimanfaatkan oleh database, maka atur agar kemudian dipakai sebagai query cache.
c. Pasang hard disk dalam konfigurasi RAID-5, hal ini akan memberikan perimbangan yang baik antara performa, keamanan data, dan kapasitas penyimpanan data.
d. Setup redundancy & resiliency semaksimal mungkin – dual power supply, hot swappable hard disk dan seterusnya.

4. Web server
Biasanya web server tidak membutuhkan spesifikasi yang terlalu besar, apalagi jika Anda menggunakan berbagai web server open-source seperti Apache. Namun, ceritanya bisa menjadi lain jika Anda juga menjalankan application server (seperti: mod_php, mod_perl, Tomcat, dll) di server yang sama - silahkan lihat poin dibawah ini.

5. Application (Aplikasi) server
Biasanya untuk application server (PHP, J2EE, JSP, mod_perl, dll) Anda harus menkonfigurasikan server Anda sebagai berikut :

a. Perbesar kapasitas memori: Jika menjalankan apilakasi-server berbasis Java, jangan segan-segan untuk memasang memory sebesar 2 GB atau lebih di server.
b. Gunakan prosesor yang tercepat yang bisa Anda dapatkan untuk server tersebut.
c. Gunakan hard disk berukuran besar, walaupun kapasitasnya belum tentu yang terbesar.
d. Pastikan bahwa model server yang bersangkutan memiliki bandwidth yang paling besar dari prosesor ke memori.

B. Merk Server

Merek server sebenarnya tidak terlalu berpengaruh, namun adakalanya Anda perlu mempertimbangkan merek server dengan alasan:

1. Corporate standard
Ada kalanya kantor Anda telah menentukan standar merk komputer dan server yang akan digunakan. Hal ini menyangkut harga yang lebih murah, mempermudah proses/ birokrasi pengadaan (procurement) server, memungkinkan untuk meningkatkan kualitas layanan purna jual terhadap komputer yang ada dan sebagainya.

2. Fitur khusus
Bisa jadi kebijakan kantor Anda telah memutuskan untuk “Go Open Source” sehingga hanya merk server tertentu yang bisa berjalan di sistem operasi Linux.

3. Local Support
Ada beberapa merek produsen server yang belum memiliki atau banyak kantor representatif di Indonesia. Jadi meski produk dan harganya bagus, namun Anda akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan dukungan teknis/ servisnya.

Terkait dengan merek server, banyak pengguna server yang bertanya apa bedanya server branded (IBM, HP, Dell, dsb) dengan server rakitan sendiri? Supaya lebih jelas perbandingannya sebagai berikut:

1. Server Branded

a. Harganya cenderung lebih mahal.
b. Biasanya bisa di upgrade sampai beberapa kali lipat dari kapasitas awalnya
c. Bisa dibuat sangat resilient / tangguh: dual/triple/quad power supply, hard disk hot swap, dan lain-lainnya.
d. Bandwidth internal (prosesor - memory - komponen) cenderung jauh lebih besar, karena menggunakan chipset khusus server
e. Biasanya sudah menyertakan software manajemen server, sehingga mudah untuk di manage dalam jumlah yang banyak sekalipun.
f. Komponen yang digunakan berkualitas tinggi, sehingga dapat berfungsi selama bertahun-tahun tanpa masalah sama sekali.

2. Server Rakitan

a. Biasanya jauh murah
b. Bisa diatur sehingga sangat sesuai dengan kebutuhan kita

C. Budget

Adalah lazim jika budget menjadi pembatas dalam proses pemilihan server. Dan saya kira jelas tidak lazim ketika suatu proses pemilihan server tidak ada batasan budgetnya (walaupun juga bukan berarti bahwa ini mustahil untuk dapat terjadi). Pada soal budget ini, kita perlu sangat berhati-hati dalam menyeimbangkan antara kebutuhan sistem, dengan batasan budget yang ada. Jangan sampai kita jadi mengorbankan kemampuan fungsi & reliabilitas server karena untuk menghemat sedikit uang.

Salah satu trik mengatasi keterbatasan budget adalah dengan memanfaatkan virtual computing. Saya pernah ditugaskan untuk mendapatkan 4 buah server, dengan 1 buah server saja. Yang saya lakukan kemudian adalah mendapatkan sebuah server quad-core dengan kapasitas memory yang besar, dan lalu setup 4 buah virtual server; dengan setiap virtual server di-cantolkan ke core prosesor yang berbeda-beda. Dengan begitu efisiensi biaya bisa diperoleh.

D. Fitur Server

Setiap jenis server memiliki fitur (fasilitas tambahan) yang berbeda-beda. Fitur-fitur ini jelas akan menambah harga server. Namun jika Anda memerlukannya, tak ada salahnya Anda pertimbangkan. Secara garis besar ada beberapa fitur yang bisa Anda lihat dari server, yakni:

1. Kemampuan Upgrade
Ada yang ukurannya sangat besar, sehingga bisa di-upgrade bahkan sampai ratusan kali lipat kapasitas awalnya. Kelebihan komputer tipe server daripada komputer biasa adalah kemampuan upgrade-nya. Walaupun ini tidak selalu benar juga, terutama pada small form factor servers (1U / mini servers). Pada saat membeli server, perlu Anda pertimbangkan – apakah akan ada penambahan load yang signifikan di masa depan atau tidak? Lihat tren perkembangan beban/load pada sistem sejak 2 atau 3 tahun sebelumnya, dan jadikan acuan. Untuk amannya, kalikan 2. Nah, dari sini kita akan mendapatkan gambaran yang lebih baik, bagaimana spesifikasi server yang akan dibutuhkan pada saat ini

2. Blade Servers
Blade servers adalah server dengan density yang sangat tinggi; karena satu server (ukuran 5U atau 6U) bisa terdiri dari puluhan blades, dimana setiap blade adalah sebuah server independen. Ada yang nyaris semua komponennya bisa diganti tanpa perlu shutdown, sehingga uptime-nya bisa mencapai bertahun-tahun tanpa masalah.

3. Green Servers
Green servers adalah server yang hemat listrik. Ketika ada banyak server di datacenter Anda, green servers bisa menghemat biaya listrik Anda secara signifikan – hemat listrik, dan hemat daya pendinginan ruangan.

4. Remote Servers.
Remote servers adalah server dengan remote management port dapat dikontrol sepenuhnya dari jarak jauh. Bahkan termasuk proses menghidupkannya dari kondisi mati total sekalipun.

5. Hot Swap
Hot swap adalah fasilitas server dimana suatu komponen server dapat diganti tanpa perlu mematikan server tersebut terlebih dahulu. Pada server yang penting dan perlu untuk selalu berfungsi, sebaiknya memiliki fitur ini, sehingga dapat tercapai uptime yang mendekati 100%.
Kebanyakan server bisa hot swap power supply & hard disk, namun beberapa server bahkan mampu untuk hot swap prosessor, memory, dan motherboard-nya.

6. Dual / Triple / Quad Power Supply
Hal ini adalah agar ketika salah satu power supply unit (PSU) di server mati, maka fungsinya diambil oleh PSU yang lainnya. Dan kemudian kita bisa mengganti PSU yang rusak tadi tanpa perlu mematikan server terlebih dahulu.

7. Lain-lain
LCD panel pada bagian depan casing server seringkali sangat berguna, karena kita dapat memeriksa status server tanpa perlu mengakses keyboard & monitor. Dari LCD panel ini saja bisa ketahuan berbagai hal seperti nama server yang bersangkutan, load server saat ini, free memory, free disk space, masalah yang sedang terjadi, masalah yang telah selesai, dan lain-lainnya.

E. Lain-lain

1. Rack / Tower
Server yang rack-mountable (bisa ditaruh di rak server) sangat menarik karena jadi mudah di manage, tidak banyak menghabiskan tempat, cenderung lebih hemat listrik, dan berbagai keuntungan lainnya. Namun, harganya memang cenderung agak lebih mahal jadinya dibandingkan dengan server dengan tipe casing tower.

2. Ukuran / Dimensi
Makin kecil ukuran server jelas akan semakin menarik, karena lebih hemat tempat. Namun, biasanya juga jadi lebih kecil kemampuan untuk upgradenya, atau malah jadi tidak bisa di upgrade sama sekali. Ini perlu dipertimbangkan dengan baik, agar tidak kecewa di masa depan.

3. Konfigurasi RAID
Konfigurasi RAID (Redundant Array of Independent Disks) kini ada banyak sekali, dan setiap jenis konfigurasinya tidak selalu cocok untuk setiap role server. Perlu pertimbangan yang baik sebelum memilih jenis RAID. Kekeliruan memilih konfigurasi RAID bisa menyebabkan performa yang jelek, reliabilitas sistem yang rendah, inefisiensi biaya, atau malah kombinasi dari berbagai masalah yang telah disebutkan ini.

4. Berat
Biasanya ini jarang sekali menjadi bahan pertimbangan. Perkecualian adalah ketika server-server Anda berada di gedung – kadang lantai gedung tidak kuat menampung beberapa rak server; dimana konsentrasi massa sangat besar pada footprint yang sangat kecil.
Nah dalam kasus ini, solusinya adalah dengan menyebarkan lokasi server-server (weight distribution), memperkuat lantai gedung (floor reinforcement), atau dengan memilih server-server dengan berat yang minimal.

5. Penggunaan daya listrik
Penggunaan daya listrik kini makin sering perlu menjadi pertimbangan, karena keterbatasan daya pada datacenter, dan/atau mahalnya biaya listrik pada saat ini. Server yang hemat listrik juga menghasilkan lebih sedikit panas, sehingga tidak membebani perangkat climate control / AC (air conditioning) di data center. Dan selain itu, makin besar daya yang diperlukan, maka makin besar pula kapasitas UPS (Uninterruptible Power Supply) yang perlu kita sediakan – dan ini tidaklah murah.

6. Technical Support
Secara default, biasanya server yang kita beli hanya mendapat layanan technical support dengan level standar – 9 to 5, Senin - Jum'at, 1 day response time. Untuk server-server yang critical, mungkin Anda akan perlu untuk meng upgrade level service nya menjadi seperti 7x24, 1 hours response time, same day parts replacement; ini hanya contoh, sesuaikanlah dengan keperluan & budget Anda.

THANKS :)

Memilih Sistem Operasi Untuk Jaringan

Sistem operasi jaringan merupakan sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan yang didesain terutama untuk mendukung printer sharing, common file system dan database sharing, application sharing dan kemampuan untuk me-manage suatu network name directory, system keamanan, dan pengawasan segala aspek jaringan.

Sistem operasi jaringan atau sistem operasi komputer yang dipakai sebagai server dalam jaringan komputer hampir mirip dengan sistem operasi komputer stand alone, bedanya hanya pada sistem operasi jaringan, salah satu komputer harus bertindak sebagai server bagi komputer lainnya. Sistem operasi dalam jaringan disamping berfungsi untuk mengelola sumber daya dirinya sendiri juga untuk mengelola sumber daya komputer lain yang tergabung dalam jaringan.

Perangkat lunak dalam sebuah jaringan komputer terdiri dari dua perangkatutama, yaitu:

• Perangkat lunak sistem operasi jaringan.

• Sistem aplikasi yang digunakan untuk bekerja

Sistem operasi komputer telah mengalami perkembangan yang sangat pesat baik untuk keperluan stand alone maupun jaringan. Ada banyak sistem operasi komputer yang dapat digunakan dalam sebuah komputer baik stand alone maupun jaringan diantaranya adalah

    Microsoft Windows Series (Win 3.1, Win 9x, Win ME, Win 2000, Win XP, Win NT, Win Vista)
    Unix
    San Solaris
    Linux Series (Redhat, Debian, SUSE, Mandrake, Knoppix)
    Mac, dan lain sebagainya.

Masing-masing sistem operasi memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga diperlukan analisis dalam memilih sistem operasi mana yang sesuai dengan kebutuhan.

Beberapa kategori yang sebagai prasyarat untuk memilih Network Operating System (NOS) yang sesuai kebutuhan sebagai berikut :

a. Architecture

Perusahaan-perusahaan yang memiliki beban kerja yang dinamis perlu memperhatikan arsitektur NOS

b. Scalability

Beberapa hal pertimbangan pemilihan NOS untuk mendukung skala usaha yang menggunakan NOS

c. Availability dan Reliability

Memiliki fitur file locking, mendukung RAID (Redudant Arrays of Inexpensive Disk), berbagai tipe dari pengalihan kegagalan pada klien (client failover) ketika suatu server mengalami kegagalan dan mendukung konfigurasi fault-tolerant hardware. ini semua merupakan hal yang penting untuk perusahaan yang mengandalkan jaringan sebagai bagian kritis dari operasi bisnis harian mereka.

d. Clients supported

Kebanyakan perusahaan memiliki berbagai macam operating sistem di setiap dekstopnya diantaranya: DOS, DOS/Windows, Windows for Workgroup, Windows 95/98, Windows NT Workstation, Macintosh, OS/2 dan Unix serta peralatan-peralatan seperti terminal X-Windows, terminal character cell(teller terminal, point of sale devices dll). Suatu NOS harus dapat mendukung semua hal di atas.

e. Network Printing

Printing merupakan salah satu dari fungsi-fungsi utama dari NOS. Perusahaan harus dapat mengetahui jawaban dari beberapa hal berikut dalam memilih NOS :

Berapa jumlah printer yang mampu didukung setiap server

Printer banyak Dapat dikendalikan oleh satu antrian print

Dapatkah banyak antrian print mengendalikan satu printer

Dapatkah NOS membangkitkan sinyal alarm ke operator jika timbul masalah ketika mencetak

Dapatkah NOS memberitahu pemakai apabila tugas pencetakan telah selesai

Dapatkah fungsi pencetakan di-manage dari jauh

f. Network Media

Berbagai tipe media jaringan telah banyak digunakan dalam perusahaan seperti media Ethernet, Token Ring, asynchronous dan synchronous telephone lines, Packet Switched Data Networks(PSDN) seperti X.25, fiber optic dan Integrated Services Digital Network (ISDN). Tanpa kemampuan dukungan terhadap semua hal di atas maka sangat sukar bagi suatu perusahaan untuk membangun infrastuktur jaringan yang paling optimal untuk kebutuhan jaringannya.

g. Network Protocols

Pemilihan NOS harus mempertimbangkan kompatibilitas antara protocol jaringan yang digunakan dengan NOS yang meliputi 3270 dan asynchronous terminal emulation, AppleTalk filing protocol (AFP), TCP/IP, Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), SNA, SNA LU6.2, SNA Advanced Program-to-Program Communication (APPC), File Transfer Protocol (FTP), Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange (IPX/SPX), NetWare file services, NetWare print services, NetBIOS, dan NetBEUI. Kategori ini juga mempertimbangkan apakah akses client ke server melalui suatu saluran asynchronous, PSDN, Internet atau ISDN.

h. Network Services

Kategori ini untuk mengevaluasi platform NOS untuk menentukan apakah NOS tersebut menyediakan fungsi-fungsi yang diperlukan untuk directory services yang mengijinkan user mengakses layanan jaringan tanpa perlu mengetahui alamat jaringan, layanan keamanan yang mengontrol akses ke fungsi-fungsi directory management dan menentukan apakah NOS mendukung tool-tool dan layanan-layanan yang sudah dispesifikasikan oleh Dekstop Management Task Force (DMTF).

i. Server Management

Memastikan ketersediaan tool untuk me-manage platform NOS, termasuk audit trail functions, file management, user account management, error reporting, dan server performance reporting. Perusahaan memerlukan informasi ini untuk peng-administrasian NOS platform.

j. Security

Mengevaluasi kesesuaian standar platform NOS, dukungan terhadap access control list, disk quotas, automatic discovery dan management dari penyusup, dukungan terhadap callback modem, dukungan terhadap security management system seperti Kerberos, dan apakah encryption services tersedia.

k. Functionality/Utility

Proses konsolidasi server-server fungsi tunggal ke dalam server-server multi fungsi harus mengevaluasi insfrastruktur platform NOS. Suatu operating system fungsi tunggal dapat menyediakan kinerja yang lebih tinggi untuk layanan file dan print namun memerlukan dukungan operating system lain untuk sebagai platform layanan aplikasi. Suatu general purpose operating system dapat mendukung mutlifunctions server sehingga dapat mengurangi management dan biaya sistem.

l. Application development tools

NOS platform harus dapat mendukung layanan aplikasi sebaik dukungan terhadap layanan file dan print. Kategori ini meninjau ketersediaan dari third generation language (3GLs), fourth generation language (4GLs), object oriented development tools dan tool untuk team programming di setiap NOS paltform.

m. Data access

NOS platform harus dapat mendukung aplikasi-aplikasi yang lebih kompleks sehingga harus juga mendukung file access methode dan indexed file access method. Kategori ini mengevaluasi dukungan NOS platform untuk file services.

n. Database support

Software database biasanya merupakan bagian dari infrastuktur distributed applications. Kategori ini mengevaluasi software database yang tersedia pada setiap NOS platform.

o. Applications

Kategori ini untuk mengevaluasi layanan aplikasi apa saja yang tersedia pada setiap NOS platform seperti mail client, mail server, word proccessing client, spreadsheet

Sumber :
http://indahsafitri.blogspot.com/2009/01/sistem-operasi-jaringan.html

http://www.pusatgratis.com/ebook-gratis/ebook-komputer/menginstalasi-sistem-operasi-jaringan.html

http://iboed.ifastnet.com/?page_id=11

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_operasi_jaringan

Memilih Aplikasi Untuk Server

Dalam sebuah organisasi, suatu saat organisasi tersebut kemungkinan besar perlu mengambil keputusan dalam melakukan investasi untuk membeli peralatan server. Alasan perusahaan tersebut membeli server bisa bermacam - macam, seperti sebagai server database, file sharing server, email server, sampai menjadi web server.

Dalam berintestasi membeli server, ada dua bagian utama, yaitu dari sisi hardware dan dari sisi software. Dari sisi software, bagian terpenting tentunya adalah software utama yang menjadi dasarnya, yaitu sistem operasi (Operating System). Oleh karena itu ada beberapa hal yang kita perlu perhatikan:

    Nilai investasi
    Salah satu pertimbangan utama yang perlu diperhatikan dalam memilih sebuah sistem operasi server adalah nilai investasi pembelian sistem operasi tersebut. Nilai investasi tersebut tidak hanya dilihat berdasarkan harga dari sistem operasi itu saja, namun semua investasi finansial yang berhubungan dengan sistem operasi tersebut. Contoh hal - hal yang berhubungan dengan nilai investasi:
        Harga dari sistem operasi itu sendiri
        Dalam melakukan pemilihan sistem operasi perlu membandingkan nilai pembelian dari masing - masing sistem operasi yang berbeda tersebut. Di kategori ini, ada dua jenis biaya, yaitu operating system yang berbayar (sering juga disebut proprietary), dan ada juga operating system yang tidak berbayar. Sistem operasi yang tidak berbayar biasanya berjenis software open source.
        Biaya pelatihan penggunaan sistem operasi
        Perlu dipertimbangkan pula biaya yang akan keluar untuk melakukan pelatihan penggunaan sistem operasi server.
        Biaya instalasi sistem operasi ke server
        Bila sistem operasi dalam kondisi sudah terinstalasi, maka biaya di atas tentulah tidak akan ada lagi. Namun bila belum maka kemungkinan akan ada biaya tambahan untuk installation sistem operasi. Harap diingat bahwa biaya tersebut juga harus mempertimbangkan biaya konfigurasi sistem operasi.
        Biaya maintenance support
        Beberapa sistem operasi mendapatkan perjanjian support yang merupakan bagian dari harga sistem operasi tersebut. Beberapa sistem operasi lainnya yang tidak berbayar biasanya memasangkan biaya dari sisi maintenance service (karena sebetulnya pemasukan perusahaan – perusahaan tersebut adalah dari maintenance contract).
        Biaya upgrade di masa mendatang
        Beberapa sistem operasi memiliki kemungkinan membutuhkan pengeluaran biaya tambahan untuk melakukan upgrade berkala. Biaya tersebut juga perlu dipertimbangkan dalam menentukan pilihan.
    Stabilitas sistem
    Suatu hal yang sangat krusial pada sebuah sistem operasi server adalah stabilitas sistem itu sendiri. Sebuah server seharusnya memiliki downtime (berhenti beroperasi karena suatu gangguan) yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan sebuah komputer desktop. Sudah menjadi suatu hal yang biasa bahwa perangkat server selalu dibiarkan menyala sepanjang tahun hingga beberapa tahun berturut – turut. Untuk memungkinkan hal tersebut, maka sistem operasi server haruslah memiliki kestabilan dan kehandalan yang tinggi.
    Dukungan hardware
    Karena sebuah server merupakan perpaduan dari software dan hardware, maka perlu diperhatikan bahwa sistem operasi yang dipilih menunjang penggunaan seluruh hardware yang ada pada server tersebut. Perlu dipertimbangkan juga bahwa hardware tersebut bukan hanya berjalan, namun bekerja optimal – hal tersebut tentu berarti bahwa hardware tersebut memerlukan driver yang paling cocok dari driver yang ada.
    Dukungan aplikasi
    Aplikasi di sini adalah aplikasi yang tersedia bagi server tersebut dan bisa didapatkan dengan mudah. Kita perlu memperhatikan sejumlah aplikasi yang sangat berhubungan dengan optimalisasi penggunaan server tersebut, seperti:
        Firewall
        Firewall adalah sistem yang penting bagi server untuk menjaga server tersebut akan bahaya dari luar, seperti akses remote yang dilarang, serta terobosan dari virus yang bisa merusak sistem operasi dan / atau menghilangkan data.
        Backup application
        Sebuah server belum menjadi server yang sebenarnya tanpa ada sistem backup. Sangatlah penting bagi sebuah perusahaan untuk selalu merencanakan langkah penanggulangan bencana, seperti hard disk yang rusak, hardware yang dicuri, dan masalah – masalah lainnya. Aplikasi server tersebut perlu memiliki aplikasi yang mudah dipergunakan dalam rangka melakukan backup tersebut.
        Scheduled tasks
        Server juga biasanya memiliki tugas – tugas yang sering dilakukan secara berkala, seperti melakukan backup otomatis, mengirimkan email, maintenance, dan banyak lagi. Hal – hal tersebut juga perlu didukung oleh sebuah server.
        Server applications
        Dan paling penting, adalah aplikasi fungsional server tersebut. Untuk database server, apakah jenis database yang disupport oleh server tersebut? Untuk email server, apakah email server tersebut tersedia pada OS ini? Untuk web server, apakah aplikasi web servernya bekerja optimal pada sistem operasi ini?
    Fitur sistem operasi
    Bagian yang terakhir ini adalah kemampuan tambahan yang bisa menjadi suatu kemampuan krusial bagi sebuah server
        Kemampuan remote administration
        Bila server tersebut akan ditempatkan di lokasi luar kantor (contohnya colocation), kita harus memastikan bahwa server tersebut akan mudah untuk diakses. Juga hal yang patut dipertanyakan adalah berapa besar bandwidth yang dibutuhkan oleh sistem remote administration ini dan apakah ada pilihan mengatur fungsi administrasi secara web interface (pengaturan melalui sebuah web browser)
        Dukungan bahasa pemrograman
        Bila organisasi merencanakan dan membangun sebuah aplikasi khusus untuk server tersebut, perlu dipastikan bahwa sistem operasinya bisa menjalankan aplikasi tersebut dari sisi intrepreter. Juga perlu dipertimbangkan kemampuan ini pula dari sisi pengembangan di masa mendatang.
        Kemudahan mempergunakan
        Sebuah server tidak akan berfungsi secara baik bila tidak ada yang mengerti cara penggunaannya. Hal ini tentu penting, namun tidak sepenting kemudahan seperti di environment desktop. Kemudahan ini perlu bila pada saat krusial seorang pengguna memerlukan data yang ada di server dia bisa langsung mendapatkannya.

Memeriksa Hasil Koneksi Jaringan

Memeriksa Hasil Koneksi Jaringan

 Pengujian konektifitas jaringan

Pengujian atau pengetesan jaringan dilakukan untuk mengetahui apakah komputer yang kita konektifitaskan telah berhasil masuk dalam sistem jaringan yang dituju.

Dalam menu network tersebut kita gunakan Fine Computer dimana kita akan melakukan pencarian berdasarkan nama komputer yang ada dalam jaringan saat penentuan identification pada saat penentuan workgroup.

Pada dialog find computer kita mencari berdasarkan nama komputer yang dicari. Hasil pencarian akan ditampilkan berupa daftar komputer yang telah sesuai dengan nama yang kita masukkan.

Cara pengujian hasil koneksi jaringan dapat pula dilakukan dengan cara double klik pada icon Network Neighborhood akan didapatkan daftar nama komputer yang telah masuk dalam jaringan sampai saat pengaksesan tersebut.

Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah komputer tersebut telah terhubung dengan jaringan adalah dengan masuk pada windows explorer disana akan memberikan informasi secara lengkap.

Pengujian dapat pula dilakukan dengan menggunakan Ms Dos untuk melihat konfigurasi pada TCP/IP. Pada windows Ms Dos ketikkan C:>IPCONFIG/ALL  (IP Configuration)

IPCONFIG (IP Configuration) memberikan informasi hanya pengalamatan TCP/IP pada konputer tersebut saja. Dari gambar tersebut bahwa komputer tersebut memiliki nomor IP Addres adalah 10.1.1.7 dan Subnet Masknya adalah 255.255.255.0 Untuk informasi yang lebih lengkap dapat juga dilakukan dengan mengetikkan  pada Ms Dos adalah C:> IPCONFIG/ALL|MORE.

Dari tampilan IPCONFIG secara keseluruhan (all) dapat diperoleh informasi bahwa :

a) Host Name (Nama Komputer) adalah Komp_7
b) Diskripsi Kartu jaringannya adalah menggunakan Realtek
     RTL8029(AS) jenis Eternet Adapter.
c) Physical Adapter adalah 00-02-44-27-25-73
d) IP Addres adalah 10.1.1.7
e) Subnet Masknya adalah 255.255.255.0


Untuk mendeteksi apakah hubungan komputer dengan jaringan sudah berjalan dengan baik maka dilakukan utilitas ping. Utilitas Ping digunakan untuk mengetahui konektifitas yang terjadi dengan nomor IP address yang kita hubungi.

Perintah ping  untuk IP Address 10.1.1.1, jika kita lihat ada respon pesan Replay from No IP Address 10.1.1.1 berarti IP tersebut memberikan balasan atas perintah ping yang kita berikan. Diperoleh Informasi berapa kapasitas pengiriman dengan waktu berapa lama memberikan tanda bahwa perintah untuk menghubungkan ke  IP Address telah berjalan dengan baik.

Apabila alamat yang dihubungi tidak aktif atau tidak ada maka akan ditampilkan data Request Time Out (IP Address tidak dikenal).

Berarti komputer tersebut tidak dikenal dalam sistem jaringan, atau sedang tidak aktif. Setelah melakukan pengujian pada sistem jaringan setiap komputer telah dapat terhubung dengan baik. Sistem jaringan tersebut dapat digunakan untuk sharing data ataupun printer, modem (Internet) dan sebagainya.

Sharing dimaksudkan untuk membuka jalan untuk komputer client lain mengakses atau menggunakan fasilitas yang kita miliki.
Untuk dapat melakukan sharing data dapat dengan cara masuk ke windows explorer pilih data atau directory yang akan disharingkan kemudian klik kanan  lalu klik sharing.

Dengan sharing sistem jaringan dapat menggunakan 1 unit printer untuk mencetak data dari setiap komputer client sehingga memotong ongkos biaya untuk pembelian printer yang banyak.

Sebagai contoh sebuah komputer telah mensharing drive A, C, D, E, G dan sebuah printer canon berarti komputer tersebut membuka akses untuk setiap komputer dapat melihat, membuka dan menggunakan fasilitas printer yang ia miliki.

THANKS :)

Rabu, 03 Oktober 2012

Melakukan Setting Ulang Koneksi Jaringan

1) Sebelum melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer
workstation (client) yang bermasalah diperlukan peralatan dan
harus diketahui jenis topologi jaingan yang di gunakan oleh
komputer workstation (client) tersebut.

2) Karakteristik Topologi Bus
     · Merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
     · Paling prevvalent karena sederhana dalam instalasi.
     · Signal melewati 2 arah dengan satu kabel memungkinkan terjadi collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
     · Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti.
     · Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lain yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya dilewati signal.

3) Karakteristik Topologi Star
     · Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
     · Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.
     · Keunggulan jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain
     · Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.

4) Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk membuat jaringan
komputer adalah:
    · Kartu Jaringan (Network Interface Card/LAN Card)
    · Kabel dan Konektor
    · Switch/Hub

5) Kabel UTP (Unshilded Twisted Pair) merupakan salah satu kabel untuk menghubungkan komputer dalam jaringan komputer dengan topologi Star dan yang paling banyak digunakan.

6) Kabel UTP dihubungkan dengan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel digunakan tang khusus yang dikenal dengan nama Cramping tools, sedangkan untuk kabel Coaxial dihubungkan dengan konektor BNC.

THANKS :)

Selasa, 02 Oktober 2012

Melakukan Perbaikan Koneksi Jaringan



Memperbaiki Konektifitas Jaringan pada PC

  Perbaikan konektifitas merupakan tindakan untuk memperbaiki atau menghubungkan komputer client dengan komputer jaringan. Tindakan yang dilakukan adalah termasuk pemasangan dan konfigurasi ulang perangkat yang diganti.
Pada pembahasan berikut akan membahas pada perbaikan konektifitas pada jaringan dengan Topologi Bus dan Topologi Star. Hal ini dilakukan untuk lebih memperdalam bahasan sesuai dengan kegiatan belajar yang pertama.
Tindakan perbaikan konektifitas jaringan melalui beberapa tahap yakni:

1) Pemasangan Kartu Jaringan (LAN Card) pada Motherboard
Pemasangan Kartu jaringan pada motherboar disesuaikan dengan kartu jaringan yang dimiliki apakah menggunakan model ISA atau PCI. Kartu jaringan model ISA tidak dapat dipasangkan pada slot PCI dan sebaliknya. Jadi pemasangan kartu jaringan harus sesuai dengan slot ekspansinya. Karena ukuran slot ekspansi yang tidak sama maka mempermudah dalam pemasangan sehingga tidak mungkin tertukar. Pemasangan kartu jaringan dapat dilakukan pada slot manapun selama slot tersebut tidak dipakai oleh komponen lain atau masih kosong. Karena apabila anda memindah komponen yang sudah ada maka saat menghidupkan komputer windows akan mendeteksi ulang pada seluruh komponen sehingga akan melakukan inisialisasi ulang ini terjadi pada windows 98, Windows 2000 dan windows XP.

2) Pemasangan Kabel pada Konektor
  • Pemasangan Kabel Coaxial dan Konektor BNC
    Pemasangan Kabel Coaxial dan konektor BNC  harus dilakukan dengan hati-hati jangan sampai terjadi short atau hubung singkat karena dapat menyebabkan kabel yang kita buat membuat sistem jaringan menjadi down. Pengecekan apakah kabel tersebut dalam kondisi yang baik atau tidak putus ditengah juga harus dilakukan karena ini juga sebagai antisipasi supaya tidak terjadi kegagalan konektifitas. Pengecekan dapat dilakukan dengan multimeter pada kedua ujung apakah ada short atau putus tidak. Jika tidak ada maka dapat dilakukan penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC. Setelah selesai penyambungan Kabel Coaxial pada konektor BNC harus di cek lagi apakah ada short atau putus dalam kabel tersebut dengan menggunkan multimeter.
  • Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45
    Pemasangan Kabel UTP dan Konektor RJ 45 untuk jaringan susunan kabel harus dilakukan standarisasi dengan tujuan untuk mempermudah dalam penambahan jaringan baru tanpa harus melihat susunan yang dipakai jika telah menggunakan standarisasi pengurutan kabel UTP ke konektor RJ 45.
Pengkabelan menggunakan Kabel UTP terdapat dua metode yaitu:
1. Kabel Lurus (Straight Cable)
Kabel lurus (Straight Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya adalah sama. Kabel lurus (Straight Cable) digunakan untuk menghubungkan antar workstation (Client) dengan Hub/Switch.
2. Kabel Silang (Crossover Cable)
Kabel Silang (Crossover Cable) adalah sistem pengkabelan antara ujung satu dengan yang lainnya saling disilangkan antar pengiriman (Transmiter) data dan penerima (Resiver) data.  Kabel pengiriman data ujung satu akan diterima oleh penerima data pada ujung kedua begitupula sebaliknya penerima data satu merupakan pengirim data ujung kedua. Kabel Silang (Crossover Cable) digunakan untuk menghubungkan Hub/Switch dengan Hub/Switch atau antar dua komputer tanpa menggunakan hub.

3) Pemasangan Konektor pada sistem Jaringan
  • Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus
    Pemasangan Kabel Coaxial dengan konektor BNC pada Jaringan dengan topologi Bus yang menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
  • Pemasangan Kabel UTP dengan Konektor RJ 45 pada Jaringan dengan Topologi Star
    Pemasangan Kabel UTP dengan konektor RJ 45 pada Topologi Star adalah setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan. Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahankan untuk menambah, megurangi atau mendeteksi kerusakan jaringan yang ada.
4) Seting konfigurasi (penginstalan driver kartu jaringan, pemilihan Protocol, Pengisian IP Address, subnet mask dan workgroup.
Apabila secara hardware semua telah terpasang dengan baik maka langkah selanjutnya adalah konfigurasi secara software yang dapat dilakukan dengan cara:
  a) Penginstallan Driver Kartu Jaringan (LAN Card)
Penginstalan driver dilakukan apabila kartu jaringan belum terdeteksi dikarenakan tidak suport Plug and Play (PnP). Hal ini disebabkan karena driver dari sistem operasi (98/Me) yang digunakan tidak ada sehingga memerlukan driver bawaan dari kartu jaringan tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan cara:
Klik start pada windows 98/me >> setting >> Control Panel
  b) Pemilihan Protocol
Biasanya setelah melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card)  dengan baik secara otomatis akan memasukkan protocol TCP/IP dikotak dialog tersebut ( Gambar 21) namun apabila belum maka dapat dilakukan cara-cara berikut:
  c) Pengisian IP Address dan Subnetmask
IP Address merupakan alamat komputer yang unik dalam sistem jaringan. Karena dalam sistem jarigan yang dituju adalah IP Address sehingga jika terjadi IP Address yang sama maka kedua komputer cross penggunaan alamat yang sama.
Kelas Alamat IP Address
IP Address dikelompokkan menjadi lima kelas; Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D, dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Kelas A dipakai oleh sedikijaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyKelas C dipakai untuk banyak jaringan, tetapi jumlah host sedikit, Kelas D dan E tidak banyak digunakan. Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu:
  • Field NetId; alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
  • Field HostId; alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
  d) Pemilihan Workgroup
Pemilihan workgroup untuk menentukan kelompok mana yang kita hubungai. Workgroup dapat juga disebut nama Jaringan yang ada jadi untuk masuk sistem harus menuju ke nama jaringan yang dituju apabila tidak maka juga tidak masuk dalam sistem jaringan tersebut.

Langkah Persiapan Untuk Setting Ulang Koneksi Jaringan

   Persiapan untuk melakukan perbaikan konektifitas jaringan pada komputer client yang bermasalah harus terlebih dahulu mengetahui peralatan-peralatan yang akan digunakan dan dibutuhkan dalam jaringan tersebut. Selain peralatan dalam proses perbaikan konektifitas kita juga harus mengetahui jenis topologi jaringan yang digunakan oleh komputer client tersebut. Hal ini dilakukan agar dalam proses persiapan dan proses perbaikan kita tidak menggunakan sistem trial and error yang berarti kita hanya mencoba-coba saja tanpa mengetahui permasalahan yang dihadapi sebenarnya. Pada pembahasan berikut akan membahas tentang persiapan perbaikan konektiftas pada jaringan dengan topologi Bus dan Star. Alasan pembahasan hanya pada jaringan dengan topologi Bus dan Star karena kedua jaringan paling bayak digunakan.
1. Persiapan Perbaikan Konektivitas pada Jaringan dengan Topologi Bus
Merupakan topologi fisik yang menggunakan kabel Coaxial dengan menggunakan T-Connector dengan terminator 50 ohm pada ujung jaringan. Topologi bus menggunakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup serta sepanjang kabel terdapat node-node.
Karakteristik topologi Bus adalah:
  • merupakan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup dimana sepanjang kabel terdapat node-node.
  • Paling prevevalent karena sederhana dalam instalasi
  • Signal merewati 2 arah dengan satu kabel kemungkinan terjadi
    collision (tabrakan data atau tercampurnya data).
  • Permasalahan terbesar jika terjadi putus atau longgar pada salah
    satu konektor maka seluruh jaringan akan berhenti
  • Topologi Bus adalah jalur transmisi dimana signal diterima dan
  • dikirim pada setiap alat/device yang tersambung pada satu garis lurus (kabel), signal hanya akan ditangkap oleh alat yang dituju, sedangkan alat lainnya yang bukan tujuan akan mengabaikan signal tersebut/hanya akan dilewati signal.
Persiapan yang dilakukan adalah dengan mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
a) Kartu Jaringan  (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jarinagn (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya pada PC terdapat dua jenis yakni PCI dan ISA.
b) Kabel dan konektor
Kabel yang digunakan untuk jaringan dengan topologi Bus adalah menggunakan kabel coaxial. Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk ( disebabkan medan listrik dan fase signal) dan electical inteference (berasal dari petir, motor dan sistem radio) karena terdapat semacam pelindung logam/metal dalam kabel tersebut.
Jenis kabel coaxial diantaranya kabel TV (kabel Antena), thick coaxial dan thin coaxial kecepatan transfer rate data maximum 10 mbps.
Kabel Coaxial atau kabel RG-58 atau kabel 10base2 (ten base two) memiliki jangkauan antara 300 m dan dapat mencapai diatas 300m dengan menggunakan repeater. Untuk dapat digunakan sebagai kabel jaringan harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dengan diameter rata-rata berkisar 5 mm dan biasanya berwarna gelap.
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi Bus adalah dengan menggunakan konektor BNC. Konektor BNC ada 3 jenis yakni:
  • Konektor BNC Konektor BNC yang dipasangkan pada ujung-ujung kabel coaxial.
  • TerminatorBNC Konektor BNC dipasangkan pada ujung-ujung Jaringan dengan Topologi Bus yang memiliki nilai hambatan 50 ohm.
  • TBNC Adalah konektor yang dihubungkan ke kartu jaringan (LAN Card) dan ke Konektor BNC ataupun ke terminator untuk ujung jaringan.
2. Persiapan Perbaikan konektifitas pada Jaringan dengan topologi Star
Topologi Star adalah topologi setiap node akan menuju node pusat/ sentral sebagai konselor. Aliran data akan menuju node pusat baru menuju ke node tujuan.
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat karena memudahkan untuk menambah, megurangi dan mendeteksi kerusakan jaringan yang ada. Panjang kabel tidak harus sesuai (matching). Kerugian terjadi pada panjang kabel yang dapat menyebabkan (loss effect) karena hukum konduksi, namun semua itu bisa diabaikan.
Karateristik topologi Star adalah:
  • Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node, traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
  • Mudah dikembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsung terhubung ke central node.
  • Keunggulan jika  terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa mengganggu jaringan lain
  • Dapat digunakan kabel lower karena hanya menghandle satu traffic node dan biasanya menggunakan kabel UTP.
Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan peralatannya. Peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk jaringan dengan Topologi Bus adalah:
1. Kartu Jaringan  (Network Interface Card/ LAN Card)
Sebuah kartu jaringan (LAN Card) yang terpasang pada slot ekspansi pada sebuah motherboard komputer server maupun workstation (client) sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam sistem jaringan. Dilihat dari jenis interface-nya untuk jaringan menggunakan topologi star menggunakan kartu jaringan jenis PCI.
2. Kabel dan Konektor
Kabel yang digunakan dalam Jaringan dengan topologi star adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). Merupakan sepasang kabel yang dililit satu sama lain dengan tujuan mengurangi interferensi listrik yang terdapat dari dua, empat atau lebih pasang (umumnya yang dipakai dalam jaringan adalah 4 pasang / 8 kabel). UTP dapat mempunyai transfer rate 10 mbps sampai dengan 100 mbps tetapi mempunyai jarak pendek yaitu maximum 100m. Umumya di Indonesia warna kabel yang terlilit adalah (orangeputih orange), (hijau-putih hijau), (coklat-putih coklat) dan (biruputih biru).
Konektor yang digunakan dalam jaringan Topologi star dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yakni menggunakan konektor RJ 45 dan untuk mengepres kabel menggunakan tang khusus yakni Cramping tools.

THANKS :)